Penerapan ERP di PT.
Bentoel Prima
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan sistem
informasi (“SI”) untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini
telah menjadi suatu tuntutan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.
Oleh karenanya, penerapan SI yang tepat diharapkan menjadi nilai tambah (value added) untuk menjaga agar mata
rantai perusahaan tetap berputar dalam menghadapi persaingan secara global
dengan menyediakan data dan informasi yang akurat untuk digunakan dalam setiap
pengambilan keputusan bisnis. Berangkat dari kondisi dinamika bisnis yang
sangatdinamis dan arus informasi yang begitu cepat dan tersebar, maka saat ini
perusahaan sangat memerlukan suatu alat yang dapat memproses informasi dengan
cepat, tepat dan spesifik yang dapat membantu proses pengambilan keputusan.
Saat ini banyak penyedia
sistem aplikasi terintegrasi (ERP) berusaha menawarkan solusi bisnis yang dapat
diandalkan sehingga mampu menghasilkanbest practice bagi penggunanya. Sistem
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan
sistem informasi yangdiperuntukkan bagi perusahan untukmengintegrasikan dan
mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungandengan aspek operasi, produksi
maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II)
dimana MRP II adalah hasil evolusi dari Material
Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara
modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan
(inventory), shiping, pembayaran dan
akuntansi perusahaan. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan
masyarakat secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
Secara teknis, ERP
berfungsi mengintegrasikan berbagai sistem informasi yang tersebar di masing –
masing departemen (unit fungsional) di sebuah lembaga. Dengan adanya sistem
yang terintegrasi tersebut maka masing – masing unit fungsional dalam lembaga
tersebut dapat saling berbagi data dan informasi yang pada akhirnya
meningkatkan sinergi antar elemen di perusahaan yang menerapkannya. ERP juga
membantu kita dalam melakukan standarisasi proses operasi melalui implementasi
best practice sehingga terjadi peningkatan
Produktivitas, penurunan
inefisiensi, dan peningkatan kualitas produk. Dalam pencapaian standarisasi
proses operasi, terlebih dahulu dilakukan standarisasi data dan informasi
melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang memiliki
banyak unit bisnis dengan jumlah dan jenis yang berbeda – beda.
Banyak perusahaan
di Indonesia yang berhasil mengimplementasi system ERP bagi perusahaan mereka.
Oleh karena itu, vendor ERP berhasil memperoleh banyak peminat yang mencakup
berbagai tingkatan perusahaan dari perusahaan menengah ke bawah hingga
perusahaan multinasional dan transnasional. Sudah banyak manfaat yang diperoleh
perusahaan tersebut dengan pengimplementasian produk ERP yang mereka gunakan.
Diantaranya meningkatkan nilai penjualan, meningkatkan prestige perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan, menstandarisasi proses bisnis untuk mencapai nilai
integrasi yang diinginkan.
1.2 Tujuan
Untuk mempelajari dan
memahami penerapan ERP (enterprise
resource planning) sebagai sistem koordinasi informasi dalam suatu
perusahaan khususnya di PT. Bentoel Prima.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi
Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem
terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional,
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem
Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen (Wikipedia,
2010).
Tujuan SIM, yaitu:
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan
harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
·
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan
tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan).
Semua sistem Informasi memiliki tiga unsur
atau kegiatan utama, yaitu (Ismail, 2004) :
1.
Menerima data sebagai masukan (input).
2.
Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur
data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3.
Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Gambar 1. Prinsip Sistem Informasi
Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian
mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2002) SIM merupakan kombinasi
yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data
resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang
mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam
bisnis yaitu :
1.
Mendukung proses bisnis dan operasional
2.
Mendukung pengambilan keputusan
3.
Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Gambar 3. Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Pengembangan solusi sistem informasi untuk
mengatasi problem bisnis merupakan kewajiban para profesional bisnis sekarang.
Karena lingkungan bisnis terus berkembang, maka solusi bisnis di masa lalu
mungkin perlu mengalami pengembangan sehingga tetap up-to-date. Pengembangan SI pada dasarnya melibatkan beberapa tahap
yang berulang (siklus) yaitu :
Gambar 4. Siklus Pengembangan Sistem Informasi
2.2 ERP (Enterprise
Resources Planning)
ERP adalah sebuah
sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk menkoordinasikan semua sumber
daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak
modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan
fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua
kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau
keuangan.
Syarat terpenting dari sistem ERP
adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai
kebutuhan pada satu software dalam satu logical database sehingga memudahkan
semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Database yang ada dapat
mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil
informasi secara real-time. Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat
diakses dan mudah disebarluaskan.
Rancangan
perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat memilih
modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang
berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk kerja
bisnis.
Tujuan sistem ERP adalah
untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam
organisasi/perusahaan untuk:
·
Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
·
Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
·
Menghasilkan informasi yang real-time
·
Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan
Gambar 5. Integrasi ERP
1. HRM (Human
Resource Management)
Sumber daya manusia
adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan
terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan
gaji.Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti
pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi,
perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul
ini. Modulnya antara lain: Personnel
Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management,
Organizational Management, Travel Management.
2. Financial
Resource Management (FRM)
Financial Resource Management adalah modul modul yang berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial sehingga mampu menyajikan
laporan dari hasil relasi data dari beberapa departemen. modul-modulnya antara
lain; General Accounting, Financial
Accounting, Controling, Invesment Management, Treasury, dan Enterprise
Controlling.
3. Supply
Chain Management (SCM)
Tujuan dari SCM adalah
untuk melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers,
warehouse dan stores. SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang
mutakhir dalam pengembangan sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan
memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya
perusahaan. Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan
logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi
bagi perusahaan. modul-modulnya antara lain adalah :General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management,
Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service,
Production Planning and Control, Project System, Environment Management.
4. Manufacturing
Resource Planning (MRP)
Manufacturing Resource Planning adalah modul yang
melingkupi faktor tambahan seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity
planning dan shoop floor control.
5. Customer
Relationship Management (CRM)
Customer Relationship Management adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan,
dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam
sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon
pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis
(technical support) dan layanan
lapangan (field service).
2.3 Implementasi ERP
Impelementasi ERP
bertujuan untuk menyatukan semua departemen/divisi dan seluruh fungsi dalam
perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang mampu dipantau melalui system
terkomputerisasi dan terlayani dengan sebuah sistem yang meminimalkan biaya.
Ketika akan melakukan implementasi tersebut, penting untuk dipahami bahwa aka
nada efek baik yang positif maupun kurang menyenangkan bagi perusahaan dan
fungsi-fungsi didalamnya. Sehingga yang terbaik dilakukan adalah merancang
implementasi sebaik mungkin untuk mengurangi side effect yang kurang menguntungkan.
Implementasi ERP
secara tepat akan menghasilkan peningkatan keuntungan yang signifikan,
mengurangi kesalahan yang terjadi, meningkatkan kecepatan dan efisiensi serta
adanya akses informasi yang lengkap. Proses re-engineering pada implementasi
ERP membutuhkan keamanan, jaminan kualitas, dan pelatihan bagi karyawan
perusahaan yang terlibat dalam sistem tersebut.
ERP mencakup transaksi
finansial dan transaksi operasi yang penting dan sensitif dari data produksi.
Oleh karena itu, keamanan sangat penting bagi sistem ERP. ERP terdiri dari
beberapa aplikasi modul yang berbeda yang mendukung aktivitas yang berbeda pada
perusahaan.
Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan
sistem informasi terpadu dalam konsep ERP ini antara lain :
·
ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga
proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif dan
efisien.
·
ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global.
Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan
budaya, dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat
diintegrasikan.
·
ERP tidak hanya dapat memadukan data dan orang, tetapi juga
menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan pembetulan banyak sistem komputer yang
terpisah.
·
ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen Supply Chain
dengan kemampuan memadukannya
Pada umumnya, ERP dibangun
sebagai sistem berbasis modul yang menangani proses manufaktur, logistic,
distribusi, inventori, invoice, akuntansi perusahaan dan lain sebagainya. ERP
dibagi menjadi 3 modul utama yaitu :
·
Modul Operasi
·
Modul Finansial dan akuntansi
·
Modul Sumber Daya Manusia
Ketiga modul diatas
berjalan secara terpisah, sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan
ketiganya secara bersamaan. Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung
dengan satu database terpusat. Dari modul-modul tersebut, maka aktivitas
penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan
sumber daya manusia dapat dikontrol dengan baik dan informasi yang berhubungan
dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
Keuntungan yang bisa
kita raih ketika menerapkan ERP dalam perusahaan kita beberapa diantaranya adalah:
1. Otomasi
business process
Seperti proses
ordering, mulai dari pencatatan order dari customer hingga proses pengiriman
dan penagihan pembayaran order.
2. Single
point of information
Contohnya yaitu ketika
karyawan berhadapan dengan pelanggan memiliki informasi (berdasarkan historical
transaksi) yang cukup untuk mendeliver kebutuhan dari pelanggannya. histori ini
dapat dijadikan pegangan oleh bagian pembelian untuk melakukan perencanaan
pembelian, dan seterusnya.
3. Efisiensi yang tinggi
Efisiensi terlihat
misalnya pada pencapaian kepuasan pelanggan karena tingkat kecepatan pelayanan
dengan otomisasi, pengurangan biaya produksi dan biaya operasional, dan lain
sebagainya.
4. Sumber informasi yang cukup untuk melakukan analisa
4. Sumber informasi yang cukup untuk melakukan analisa
Dengan pencatatan historical transaksi yang baik, otomatis
anda tinggal menggunakan software perencanaan untuk lain sebagainya.
Penerapan ERP dalam
perusahaan ada juga kelamahanya,beberapa kelemahan diantaranya adalah:
·
Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
·
Sistem ERP sangat mahal
·
Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan
standar industri yang telah dideskripsikan oleh system ERP dapat menyebabkan
hilangnya keuntungan kompetitif.
·
ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur
kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
·
Sistem dapat terlalu kompleks jika dibadingkan dengan kebutuhan
dari pelanggan
·
Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat. Hal tersebut
dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi jika terdapat pembobolan sistem
keamanan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Perusahaan
Perseroan
didirikan dengan nama PT Rimba Niaga Idola pada tanggal 11 April 1987 dan
berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada
tanggal 27 Desember 1996, nama Perseroan diubah menjadiPT Transindo Multi Prima
Tbk. Pada tanggal 29 Agustus 2000, nama PT Transindo Multi Prima Tbk dirubah
menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk.
Dengan berjalannya
perkembangan bentoel, Hingga Sekarang BentoelGroup dikenal sebagai perusahaan
rokok terbesar di Malang yang di kelola secaraprofesional dan modern lebih dari
75 tahun dan telah memproduksi beberapa brand terkenal antara lain, Bentoel
Biru, Star Mild, X Mild, Bentoel Sejati, Tali Jagad, Bintang Buana, Neo Mild,
Country, One Mild, dan lain-lain.
Visi, Misi, Nilai Perusahaan dan Strategi
Korporasi merupakan komponendari The Winning Formula (TWF) yang disusun
berdasarkan cetak biruperusahaan yaitu Bentoel Strategic Scenario (BSS). BSS
merupakan landasandalam menyusun rencana jangka panjang, jangka menengah maupun
jangkapendek supaya rencana dan pelaksanaannya dapat berjalan secara terarah
dan berkesinambungan.
3.2 Penerapan ERP di PT.Bentoel Prima
(Bentoel: Dengan Be-one Integrasikan Sistem dari Ujung ke Ujung).
3.2.1
Latar Belakang
Tidak bisa
disangkal apabila industri rokok nasional mengalami penurunan. Hal ini
dikarenakan berbagai kebijakan pemerintah telah menekan kinerja perusahaan
rokok, terutama yang terkait dengan upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Faktor lainnya, rokok menjadi penyebab utama berbagai penyakit yang mematikan.
Oleh karena itu, untuk menyiasati tekanan tersebut perusahaan rokok biasanya
mencari berbagai terobosan yang inovatif guna mendongkrak penjualan. Tidak
hanya lewat promosi, tapi yang lebih penting adalah kelengkapan infrastruktur,
terutama sistem. Kenapa sistem? karena sistem akan men-drive organisasi dan tanpa sistem yang terintegrasi, kinerja
perusahaan akan sulit mengalami peningkatan dalam menjalankan proses
bisnisnya.
Menurut Paul
Ong, Chief Information Officer
Bentoel Group, sebelumnya masing-masing divisi di Bentoel memiliki modul
aplikasi sendiri-sendiri, seperti di bagian keuangan, bagian pergudangan,
bagian penjualan ataupun kantor pusat. Karena sistem aplikasi masing-masing
bagian itu berbeda, sulit untuk berkomunikasi atau mengintegrasikan data dan
tidak realtime. Buntutnya adalah
keterlambatan dalam integrasi dan penyesuaian data.
Saat ini,
proses budgeting pada Bentoel masih dilakukan secara manual dengan menggunakan
Microsoft Excel. Padahal industri rokok di Indonesia sangat kompetitif,
sehingga pihaknya membutuhkan analisis situasi pasar yang dapat dilakukan
dengan cepat untuk mengambil tindakan yang tepat dan cepat, sehingga dibutuhkan
sistem yang bisa mengintegrasikan seluruh bisnis proses dalam perusahaan.
Selain itu, karena datanya belum realtime, maka meskipun sudah terjadi
transaksi penjualan atau pengiriman barang, tak secara otomatis mengurangi
posisi stok barang dagangan. Begitu pula, posisi piutang atau account receivable juga belum bertambah.
Manajemen informasi yang terpisah-pisah seperti ini jelas berpotensi
mengacaukan manajemen keuangan, karena data tak sesuai dengan fakta. Bahkan,
ini juga berimbas pada kultur organisasi.
3.2.2 Pemilihan
ERP
Pada tahun
2003 Bentoel melakukan beberapa langkah awal yaitu assessment dan pengkajian sistem TI beserta penentuan kebutuhan
TI-nya, perumusan blue print dan road map pembenahan sistem TI. Langkah
selanjutnya pun Bentoel kemudian menunjuk konsultan dan memilih perusahaan
software. Setelah melalui proses penyeleksian beberapa paket software yang
berkaitan dengan Corporate Perfomance
Management, tim evaluasi Bentoel pun akhirnya memilih SAP Planning and Consolidation. Pemilihan
didasari atas pertimbangan bahwa sistem ini sangat mudah digunakan (friendly
user) dan didukung dengan fitur-fitur yag canggih serta lengkap.
SAP Business Planning and Consolidation
merupakan suatu aplikasi perencanaan dan konsolidasi yang dapat memenuhi
seluruh kebutuhan perusahaan mengenai perencanaan, konsolidasi, pengelolaan
anggaran belanja dan pelaporan. Sistem ini mendukung seluruh kebutuhan
perencanaan anggaran keuangan dan perencanaan operasional secara top-down dan bottom-up serta mendukung
proses konsolidasi untuk memastikan pengelolaan keuangan berjalan lancar dan
tepat waktu.
Proyek ini
mulai dijalankan pada Agustus 2003. Sistem ERP itu go live pada 1 Mei 2004.
Keputusan untuk mengimplementasikan SAP didasarkan pada hasil evaluasi terhadap
beberapa paket software yang berkaitan dengan pengelolaan kinerja perusahaan.
Implementasi tersebut akan memaksimalkan integrasi perencanaan dan
fleksibilitas bisnis. Pengimplementasiannya juga mempertimbangkan potensi dari
solusi yang telah terpasang yang juga bagian dari solusi SAP. Intinya, Bentoel
lebih fokus untuk mencari the most
appropriate up-to-date technology, bukan the most sophisticated.
3.2.3
Sistem Informasi Terintegrasi
Penerapan sistem ERP (enterprise
resource planning) berbasis SAP yang diimplementasikan di PT Bentoel Prima
dinamakan Be One Enterprise (BOE) atau B-1 yang mempunyai makna “sistem
pemersatu” dimana seluruh elemen sistem informasi yang ada masing-masing akan
terintegrasi satu dengan lain menjadi suatu sistem informasi enterprise yang
terintegrasi secara total dengan media data, suara dan video yang terkonvergen
(convergence) secara digital.
Sistem B1 membantu efisiensi melalui penguatan kemampuan manajemen
perusahaan untuk memonitor dan mengontrol secara dekat proses yang ada. Hal ini
dikarenakan semua proses, mulai dari pembelian, inventori, produksi, dan
distribusi dikontrol dengan baik anak perusahaan dapat melihat setiap biaya dan
selalu dalam keadaan tahu untuk menentukan waktu dan strategi yang tepat untuk
efisiensi. Bentoel melakukan tahapan persiapan tahun 2004 dalam lingkup
Keuangan dan Control, Manajemen Bahan, Rencana Produksi, Distribusi dan
Penjualan, Manajemen Dana, dan Konsolidasi.
Sebelum akhir 2004, Bentoel mengenalkan sistem SAP penuh. Satu tahun setelah
implementasinya, sistem baru ini sudah beroperasi penuh mendukung berbagai
departemen. Sistem baru ini telah meningkatkan produktivas dengan memangkas
beban administrasi manual dan meningkatkan sistem kontrol sehingga pada
akhirnya secara keseluruhan meningkatkan efisiensi. Dan untuk memaksimalkan
potensi B-1 sistem, departemen penjualan dan distribusi serta sistem informasi
membawa ide tentang perlunya bantuan komputerisasi pada jalur distribusi dan
penjualan di lapangan yang pada akhirnya dipilih untuk menggunakan Personal Digital Assistants (PDA).
3.2.4
Tahap-Tahap BOE
• Tahap pertama.
Dengan mengintegrasikan perencanaan korporasi
dan perencanaan departemen, implementasi BOE difokuskan pada proses budgeting,
kemudian manajemen membuat rancangan model biaya, dan menampilkan analisis yang
akurat untuk penetuan anggaran operasional sesuai dengan perencanaan dan asumsi
strategis. Implementasi proses penyusunan anggaran ditargetkan selesai dan go live pada awal Juli 2008.
• Tahap berikutnya
Bentoel mengembangkan dan memperluas modul
SAP–nya untuk meningkatkan performa perusahaan.
Adapun modul ERP lainnya yang telah
diimplementasikan oleh Bentoel adalah Sales
and Distribution, Fleet Management and ECCS, Production Planning, Material
Management, Finance and Controlling.
3.2.5
Implementasi BEO atau B-1
Dalam
proyek pembenahan TI di Bentoel, terdapat dua agenda penting yang telah
diselesaikan, yaitu Online Data
Transaction (ODT) dan Sales Force
Automation (SFA). Berhasilnya tahap pengembangan ODT, menjelaskan bahwa
semua divisi telah terkoneksi secara online dan tidak ada lagi gap informasi
antar bagian. Informasi yang tersedia menjadi seragam sehingga tidak perlu
penyesuaian dan konsolidasi data antar bagian. Selain itu, kontrol manajemen
dari para direksi menjadi lebih mudah pelaksanaannya.
Penerapan ODT merupakan kemajuan besar bagi Bentoel. Namun satu hal yang paling
istimewa adalah program SFA dan pemanfaatan TI untuk pengontrolan bahan baku
(tembakau). Dapat dikatakan, program SFA merupakan terobosan yang belum
dilakukan pemain lain, khususnya di industri rokok. Tujuan Bentoel menggunakan
program ini adalah menguatkan lini penjualan dengan memanfaatkan TI. Pada
praktiknya, kini salesman Bentoel dipersenjatai satu unit PDA (personnal digital assistance) untuk
mendukung kinerja mereka, baik untuk melihat informasi harian dan mengevaluasi
kinerja mereka. Data-data yang ada di PDA mereka, selalu akurat karena selalu
terjadi proses download dan upload dari atau ke sistem TI di masing-masing
kantor cabang atau Area Sales and
Marketing.
Terobosan
ini dikenal dengan sistem B1 Mobile dan B1 ASMO yang membuat para salesman
dapat memonitor dan memadukan informasi penjualan hingga level retailer. B1
Mobile merupakan sistem yang memberikan hasil statistik market berkualitas
tinggi dan akurat, sehingga beban administrasi manajemen berkurang dan
efisiensi kinerja meningkat. Dengan strategi ini, Bentoel menjadi industri
pertama yang menggunakan PDA untuk mendukung penjualannya. Sedangkan ASMO
merupakan sistem yang menghubungkan kantor-kantor cabangnya secara online
dengan jaringan berbasis internet protocol melalui Wide Area Network. Sistem ini menghubungkan semua kantor cabang
dengan kantor utama sehingga semua data dari cabang dapat dikompilasi.
Selain itu, Bentoel juga memiliki B1 Communication yang digunakan untuk
komunikasi suara antar kantor Bentoel. Penerapan sistem ini meningkatkan
produktivitas dan efisiensi di berbagai divisi yang semula manual menjadi
otomatis, sesuai dengan tujuan jangka panjang Bentoel dalam Desain Bisnis
Digital (Digital Business Design).
Gambar 6. PT. Bentoel Prima ISBP (Information System & Business Process)
Sistem
Be-one ini diimplementasikan pada tahun 2004 dan berpusat pada aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) dari
SAP. di dalam ERP yang sistem nya diimplementasikan oleh Soltius Indonesia ini
ada beberapa modul utama antara lain Material
Manajement, Sales and Distribution, Production Planning, Fund Managemet,
Controlling dan Financial accounting.
Dengan sistem ini data bisa seragam dan menjadi acuan dari semua kegiatan
transaksi.
Sistem Be-one ini adalah
sistem yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, dari transaksi hingga
pelaporan untuk manajemen. Sebagai contohnya, data penjualan yang dilakukan
tenaga penjualan dimasukan ke dalam PDA di lapangan saat melakukan transaksi
penjualan. Pada akhir hari, seluruh transaksi di upload secara otomatis ke
sistem di Area Sales dan Marketing Office (ASMO), untuk selanjutnya akan terkirim
secara otomatis juga ke sistem yang ada di kantor pusat, dan semua data tersebut
yang terkena dampak dari transaksi penjualan pun akan ter-update.
Gambar 7. SAP Core Moduls (modul utama pada system ERP)
1. Fund
Management (FM).
Tugas Fund Management Dana adalah :
·
Untuk membuat anggaran seluruh pendapatan relevan dan pengeluaran
·
Untuk Mengontrol gerakan dana di masa depan sesuai dengan
anggaran terdistribusi
·
Untuk Mencegah anggaran yang berlebih.
2. Material Management
Tujuan dari modul ini adalah mengoptimasi
semua proses yang terkait dengan perencanaan, pengadaan, pembelian hingga
penyimpanan material.
Manfaat yang diperoleh antara lain:
·
Otomasi evaluasi pemasok
·
Tingkat biaya pengadaan dan penyimpanan yang lebih rendah pada
inventory dan manajemen pergudangan.
·
Terintegrasi dengan verifikasi penagihan (invoice)
3. Sales
& Distribution
Modul ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan
customer order (proses sales, shipping dan billing).
4. Production
Planning
Modul ini bertujuan untuk membantu proses perencanaan
dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing)
suatu perusahaan.
5. Controlling
Modul ini bertujuan untuk :
·
Sebagai pengendali capital investment.
·
Sebagai pengendali aktivitas keuangan perusahaan, memonitor dan
merencanakan pembayaran
·
Sebagai pengendali pendanaan terhadap pembelian, pengadaan dan
penggunaan dana di setiap area
·
Sebagai pengendali biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas
perusahaan
6. Financial
Accounting
Modul ini bertujuan untuk :
·
Menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan
perusahaan.
·
Mengukur kinerja keuangan perusahaan, berdasarkan pada data
transaksi intenal maupun eksternal.
·
Menyediakan dokumen keuangan yang mampu melacak (mengaudit)
setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data
transaksi awalnya.
Modul-modul dari Be-one system tersebut antara
lain adalah ;
·
Be-one Portal, menyediakan fitur knowledge management dan knowledge
sharing yang bisa dinikmati oleh seluruh karyawan
·
Be-one ASMO & Mobile meliputi Sales Administration & Management System serta Sales Force
automation & Mobile Management.
·
Be-one Deal untuk pembayaran
·
Be-one Synergy (HRMS) untuk pengelolaan karyawan
·
Be-one Poli untuk Healt
care
·
Be-one Intellegence (Business
Intelegence) untuk menganalisa pasar
·
Be-one Business Planning & Simulation untuk Perencanaan
Perusahaan
·
Be-one War Map & War Room. untuk menganalisa pasar
Semua itu terintegrasi dengan system ERP
sebagai satu kesatuan sistem.
Gambar 8. Be-One ERP System
Dampak bisnis dari
penerapan ERP di PT.Bentoel Prima tersebut terasa dengan meningkatnya
produktivitas bisnis seperti meningkatnya kecepatan proses data dan kecepatan
proses bisnis itu sendiri. Misalkan data penjualan dari kira-kira 1000 tenaga
penjualan di seluruh Indonesia dapat dikumpulkan dan dilaporkan pada hari yang
sama, dengan begitu manajemen Bentoel dapat segera mengetahui situasi pasar dan
hasi dari aksi-aksi yang dilakukan, dan untuk selanjutnya bisa melakukan
langkah penyesuaian yang dibutuhkan. Selain itu tidak ada lagi inkonsistensi di
antara unit-unit dalam perusahaan. Dengan demikian pengambilan keputusan bisa
menjadi cepat dan efektif.
Contoh lain adalah dengan
adanya modul business intellegence,
bagian pemasaran dapat mengetahui produk, profil serta value seperti apa produk yang laku di suatu pasar. Hal ini telah
dibuktikan dengan kesuksesannya Bentoel memasarkan salah satu produk barunya
yang mampu terjualhingga dua kali lipat dari produk yang di luncurkan
sebelumnya. Waktu dari produksi produk tersebut pun dapat dipangkas menjadi
lebih singkat karena positioning maupun segmentasinya dapat diketahui dengan
pas berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari business Intellegence tersebut.
Penerapan ERP di
PT.Bentoel Prima tersebut. Revenue Bentoel mengalami kenaikan yang signifikan.
Terhitung revenue di tahun 2005 hanya
Rp.2 triliun, lalu setelah menerapkan ERP mampu meningkat hingga Rp.6,9 triliun
pada tahun 2008.Dari sisi Volume produksi juga mengalami peningkatan, yang
sebelumnya hanya 6,6 miliar batang di tahun 2005 menjadi 17,5 miliar batang di
tahun 2008. Market share nya pun meningkat dua kali lipat.
Gambar 9. Grafik Peningkatan Revenue Tahun
2008
Gambar 10. Grafik Peningkatan Product Volume
Tahun 2008
Penerapan ERP di PT. Bentoel Prima memberikan
keuntungan diantaranya :
1.
Instant Feedback,
Business Intellegence, serta Operational
Excellence terciptanya data penjualan yang bisa diterima pada hari yang
sama mulai dari Sales Supervisor hingga direksi bisa diketahui.
2.
Efektifitas Sales
Performance dapat diketahui.
3.
Bisa mengetahui dengan cepat masalah / kesulitan peneterasi di
suatu daerah sehingga dapat cepat diambil keputusan.
4.
Dapat memantau kompetitor.
5.
Sisi operational
Excellence Effectiveness bisa terpangkas karena menggunakan aplikasi lewat
PDA
6.
Peningkatan produktifitas hingga 15%
7.
Peningkatan penjualan
8.
Stok level dapat terkontrol mulai dari pabrik sampai dengan
penjual
9.
Financial Intern juga dapat
terkontrol
10.
Dapat mengetahui produk, profil dan value seperti apa yang laku di pasar.
11.
Waktu produksi jauh lebih singkat
12.
Rencana yang akan datang setelah penerapan ERP, PT.Bentoel Prima
akan meningkatkan lagi sistem administrasi manajemen penjualan dan mobile management, yang tadinya 1200 PDA
di seluruh Indonesia maka jumlah nya akan ditambah menjadi 1600.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem Be-one berpusat
pada aplikasi Enterprise Resource
Planning (ERP) dari SAP dengan modul utama yaitu Material Manajement, Sales and Distribution, Production Planning, Fund
Managemet, Controlling dan Financial accounting.
Penerapan ERP mengakibatkan
perusahaan pada bagian pemasaran dapat menggunakanya untuk mengetahui produk
yang diinginkan pasar dan memantau kompetitor.
Benefit yang diperoleh dari penerapan ERP
yaitu peningkatan revenue hingga mencapai 6.9 triliun dibandingkan tahun 2005
hanya sebesar 2 triliun dan peningkatan market
share menjadi dua kali lipat.
4.2 Saran
Perlunya pelatihan kepada
seluruh karyawan dalam implementasi ERP agar sistem B-One dapat digunakan
secara efektif dan efisien.
PT. Bentoel Prima
sebaiknya tidak senantiasa berpuas diri, melainkan tetap mengembangkan sistem
informasi dan teknologi informasi yang lebih baik lagi agar dapat bersaing
dengan kompetitor.
DAFTAR PUSTAKA
Adithiajaya.2009. ERP is Interprise Resource Planning.http://adithiajaya.wordpress.com/2009/03/22/erp-is-interprise-resource-planning/. 20 September 2012.
Azis, Rahayu. 2009. Analisis Efektivitas SAP (System Application
Product) R/3 Terhdap Informasi Akutansi Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Divisi Regional Sumatera. Skripsi, Jurusan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara.
Hermanzacharias.2012. Review Penerapan ERP di PT.Bentoel Prima.http://hermanzacharias.wordpress.com/2012/03/16/review-penerapan-erp-di-pt-bentoel-prima/.
20 September 2012.
Kiki.2008. Implementasi SAP PT Bentoel Prima.http://nikikini.blogspot.com/2008/09/implementasi-sap-pt-bentoel-prima_6702.html. 06 September 2008
Nurfaindah, Yuanita. 2011. Sistem Pendukung Keputusan Untuk
ProsesKenaikan Jabatan Pada Bentoel Group Malang Menggunakan MetodeAnalytical
Hierarchy Process. Skripsi, Jurusan Teknik Informatika,Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) MalikiMalang
O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif
Bisnis dan Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Salim, M Qolbun. 2011. ERP (Enterprise Resource Planning)http://tugaskuliahsi.blogspot.com/2011/09/erp-enterprise-resource-planning.html.
20 September 2012.
Wahyudifebriansyach. Tentang ERP & Penerapannya Pada
PT. Bentoel Prima.http://wahyudifebriansyach.blogspot.com/2012/05/tentang-erp-penerapannya-pada-pt.html. 07
mei 2012
Hi mbak imel,
BalasHapusSalam kenal, Saya tertarik dengan operational excellence yang berkaitan dengan ERP.
Apa mbak ada literatur / buku / website yang merujuk ke operational excellence yang ada hubungan dengan ERP
Please respond.
Thanks.
irvan.m@gmail.com
penggunaan sistem erp sangatlah penting apa lagi untuk perusahaan manufaktur yang memiliki proses bisnis dengan tingkat kompleksitas yang tinggi. salah satu sistem erp yang dapat digunakan adalah Acumatica ERP Manufaktur
BalasHapusyaps penyedia sistem erp sekarang semakin banyak dan sebagian dari mereka menawarkan fitur terbaru yang dikenal dengan cloud erp manufaktur
BalasHapus