1. EXECUTIVE SUMMARY
Rumah Sakit sebagai salah satu
organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah memiliki otonomi dan bersifat
swadana, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Sebagai lembaga yang
berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada
masyarakat, maka Rumah Sakit dituntut untuk memiliki sebuah sistem informasi
yang terintegrasi dan menyeluruh. Dengan penerapan ERP berbasis teknologi informasi
yang tepat guna dan berdaya guna maka diharapkan terjadi sinergi dan akselerasi
kinerja setiap aspek dalam unit kerja Rumah sakit. Sehingga tercapai sasaran
yang digariskan oleh para pemegang keputusan di dalamnya secara efektif dan
efisien.
Di samping itu kebutuhan akan
pengelolaan logistik rumah sakit yaitu guna memberikan laporan yang akurat
tentang pengadaan dan aliran obat dari supplier ke rumah sakit sehingga dapat
mengetahui dengan pasti berapa jumlah kebutuhan obat yang harus di stock di
rumah sakit di tahun berjalan.
1.1 Issue
Berikut beberapa permasalahan yang
kami temukan:
1.
Terdapat ketidaksesuaian sistem penjadwalan bagi pasien
yang telah melakukan pendaftaran.
2.
Tidak terdapat integrasi dalam standardisasi perlakuan
penyakit dan pengobatan (ICD-10/ICD-10-PCS), serta manualnya rekam medis
pasien.
3.
Belum
adanya penanganan yang tepat untuk persediaan obat/alat kesehatan yang rusak yang
harus dilakukan retur ke vendor,
4.
Sering
terjadinya salah input (faktor human error) terutama untuk barang dengan jenis
yang sama, brand yang sama namun berbeda variant. Seperti nama obat, alat
kesehatan, dan lain sebagainya, karena quality control belum berjalan maksimal.
5.
Belum
adanya cara yang tepat guna mengukur kinerja karyawan,
1.2 Anticipated Outcome
1. Dibuatkan sistem penjadwalan
bagi para pasien yang telah melakukan pendaftaran.
2. Pengintegrasian standardisasi
perlakuan penyakit dan pengobatan (ICD-10/ICD-10-PCS) serta penerapan Rekam Medis
Elektronik.
3. Dibuatkan sistem yang
terintegrasi dan terjadwal untuk semua obat/alat kesehatan yang masuk maupun
yang keluar.
4. Otomatisasi penginputan data
obat/alat kesehatan sehingga human error dapat diminimalisir.
5. Dibuatkan sistem informasi
sumber daya manusia yang terintegrasi.
1.3 Recommendation
ERP Manajemen Rumah Sakit adalah
sebuah system komprehensif berbasis web yang diperlukan untuk menjalankan semua
aspek fungsional dari semua jenis rumah sakit. Paket ini akan membantu pengguna
yaitu administrator Rumah Sakit, Dokter dan Staff lain untuk memantau dan
mengetahui setiap detil kegiatan yang dilakukan di berbagai departemen
Rumah Sakit. Kustomisasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan khusus dan
karakteristik dari rumah sakit.
Sistem informasi tersebut dibangun
dengan konsep ERP (Enterprise Resources Planning) yang mengelola seluruh sumber
daya yang terdapat dalam rumah sakit ini baik dari sisi antara lain CRM
(Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management), AIS
(Accounting Information System), FM (Facility Management) dan HRM (Human
Resources Management).
1.4 Justification
Penerapan ERP dengan menggunakan
SAP All In One dipilih karena memungkinkan untuk peningkatan terbesar dalam
efisiensi dan pengurangan biaya. Alternatif lain diasumsikan risiko yang lebih
besar, memberikan manfaat kurang, terlalu sulit untuk mendefinisikan, atau
tidak sesuai selaras dengan strategi dan / atau tujuan perusahaan saat ini.
2. Business Case Analysis Team
Role
|
Description
|
Name/Title
|
Executive Sponsor
|
Provide executive support for the project
|
Melati Puspita, VP Operations
|
Technology Support
|
Provides all technology support for the project
|
Haryana Yuniar, VP Information Technology
|
Process Improvement
|
Advises team on process improvement techniques
|
Raykendran Arfellia N., Process Team Lead
|
Project Manager
|
Manages the business case and project team
|
Muhamad Ivan Hadiana, Project Manager
|
Software Support
|
Provides all software support for the project
|
Rendra Bayan A, Software Group Lead
|
3. Problem Definition
3.1 Problem Statement
Rumah Sakit Bayukarta merupakan rumah sakit swasta terbesar
di Kota Karawang Jawa Barat, dengan luas areal Rumah Sakit 28.960 m2, dan jumlah pegawai 495
orang, telah memiliki pengalaman
lebih dari 74 tahun.
Seiring dengan
pertumbuhan dan pembangunan pesat yang dialami oleh Rumah Sakit Bayukarta, kami
menilai manajemen rumah sakit memerlukan Sistem Informasi yang tepat untuk
mendukung proses bisnis dalam Rumah Sakit ini. Sebelumnya rumah sakit hanya menggunakan sistem yang dikembangkan secara
inhouse yang dibuat oleh tim IT rumah Sakit itu sendiri, dimana dengan sistem
tersebut rumah sakit mengalami kesulitan untuk mengelola resource dan
mendapatkan informasi yang akurat serta tepat waktu. Oleh karena itu kami
sebagai team project manajemen mengajukan Implementasi ERP pada rumah sakit ini
dengan menggunakan SAP All In One.
3.2 Organizational Impact
Dengan penerapan ERP di rumah sakit, maka akan
tercipta perubahan-perubahan sistem informasi di rumah sakit, diantaranya:
Dilihat dari sisi kepegawaian para Dokter/Pegawai
dapat setiap saat memeriksa status insentif mereka melalui media SMS/aplikasi, akurasi
perhitungan secara proporsional, akurasi pembayaran insentif, akurasi dalam
penilaian kinerja dan evaluasi pegawai.
Dilihat dari sisi pelayanan akan terciptanya
penghematan biaya dengan paperless sistem, RME (Rekam Medis Elektronik) yang
terintegrasi dan terjaga kerahasiaannya, kemudahan bagi pasien mengetahui
kesediaan kamar rawat, transparansi penggunaan farmasi dan alat kesehatan,
kemudahan bagi pasien opname mengontrol biaya secara real-time, proses
administrasi yang lebih sederhana, mencegah peluang pasien terlambat ditangani
karena masalah administrasi, dapat dilakukan sistem multi-tarif dengan skema
kelompok pasien.
Dilihat dari sisi akunting & manajemen keuangan
akan memudahkan dalam proses pembukuan dan posting, bagian akunting cukup
sebagai verifikator, otorisasi posting dan auditor, informasi pendapatan dan
pengeluaran secara, real-time menurut pos akun, kemampuan audit trail atas
setiap transaksi keuangan dan akuntansi, mencegah dengan deteksi kemungkinan
aksi fraud.
Dilihat dari sisi manajemen akan terkontrolnya
seluruh aktifitas organisasi secara real-time, tersedianya sistem yang mampu
menyediakan laporan secara berjenjang dari yang paling ringkas hingga yang
paling rinci, format laporan dalam bentuk tabel/grafik.
Dilihat dari sisi logistik & Inventory dapat
meminimalisir kebocoran persediaan farmasi dan alat kesehatan, meminimalisir
stok yang berlebihan, meminimalisir stok yang memiliki sirkulasi rendah, proses
pengadaan yang terintegrasi dari setiap bagian yang dipusatkan di Bagian Logistik,
sistem pergudangan yang dapat dilakukan secara terdistribusi, tersedianya
laporan pola kebutuhan Akurasi perhitungan harga jual dengan skema multi-tarif.
3.3 Technology Migration
Dalam rangka migrasi data yang ada dari platform
yang lama ke platform ERP yang baru, pendekatan bertahap telah dikembangkan
untuk meminimalisir gangguan terhadap kegiatan administrasi harian. Berikut ini
adalah gambaran dari pendekatan bertahap tersebut:
Tahap I: Pengadaan Hardware / Software dan sistem ERP akan dibuat
dalam lingkungan berbasis web dan diuji oleh kelompok pengembangan IT.
Tahap II: Tim Proyek kami akan berkoordinasi dengan tim TI rumah sakit
untuk melakukan back up data dari platform lama yang nantinya akan digunakan
sebagai data master dalam masa peralihan dari platform lama ke platform yang
baru.
Tahap III: Bersama dengan Tim IT dan Tim Kami melakukan instalasi
system ERP kepada seluruh departemen,
Tahap IV: Semua karyawan akan menerima pelatihan pada platform ERP
yang baru.
Tahap V: Platform ERP sudah berjalan dan Tim Kami akan secara berkala
melakukan maintenance sistem dan people untuk keberlangsungan pemanfaatan
system yang optimal.
4. PROJECT PREVIEW
4.1 Project Description
Implementasi ERP di rumah sakit
ini akan mengintegrasikan seluruh unit bisnis yang ada di rumah sakit,
diantaranya sumber daya manusia, akuntansi, logistik, pelayanan. Yang
kesemuanya akan terkendali dan terkontrol dalam manajemen rumah sakit.
4.2 Goals and Objectives
Business
Goal/Objective
|
Description
|
Ketepatan waktu dan keakuratan laporan
|
Ketepatan waktu serta keakuratan yang dicapai
disisi akuntansi, logistik dan data pasien.
|
Meningkatnya efisiensi karyawan
|
Karyawan dapat melakukan pekerjaan lain karena
jam kerja menjadi efisien.
|
Berkurangnya perputaran karyawan
|
Beban dan tanggung jawab kerja menjadi lebih
ringan karena telah terakomodir oleh sistem.
|
Berkurangnya biaya overhead
|
Berkurangnya jumlah karyawan yang diperlukan
sebanding dengan penurunan biaya overhead perusahaan.
|
4.3 Project Performance
Key
Resources /Process/Service
|
Performance
Measure
|
Reporting
|
Tingkat kesalahan dalam pelaporan menurun dan
penggunaan kertas menjadi berkurang.
|
Timesheet/Admin data entry
|
Otorisasi terhadap data lebih terkontrol oleh
manajer.
|
Software and system maintenance
|
Menekan biaya pemeliharaan dan mengurangi
intensitas perawatan sistem.
|
Staff Resources
|
Menekan jumlah karyawan yang melakukan pekerjaan
yang sama.
|
4.4 Project Assumptions
Asumsi yang
ingin dicapai dalam pengajuan proposal proyek ini diantaranya adalah:
a.
Semua staff yang berada di rumah sakit bayu
karta akan terlatih dalam penggunaan sistem ERP ini.
b.
Tersedianya dana untuk pelatihan dan pengadaan
hardware maupun software sistem.
c.
Semua unit bisnis yang terdapat di rumah sakit
dapat mendukung penerapan sistem.
d.
Mendapatkan dukungan dari pihak eksekutif rumah
sakit.
4.5 Project Constraints
Untuk menyeimbangkan pertumbuhan
dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, rumah sakit memerlukan sebuah
sistem yang mumpuni yang dapat mengakomodasi semua kebutuhan akan informasi
dari setiap unit bisnis
4.6 Major Project Milestones

5. STRATEGIC ALIGNMENT
Plan
|
Goals/Objective
|
Relationship to Project
|
Satu tahun pertama (2016)
perawatan berkala
|
Pengecekan penggunaan sistem
akan dilakukan via telepon setiap bulan
|
Keakuratan data dan ketepatan
data akan tercapai
|
Update software terbaru
|
Pemberian update software
secara cuma-cuma
|
Sistem yang dipakai akan selalu
up to date (terbaru
|
Refreshment user
|
Pemantapan user terhadap
penggunaan sistem
|
User akan semakin paham dan
ahli dalam penggunaan sistem
|
6. COST BENEFIT ANALYSIS
Action
|
Action Type
|
Description
|
First Year Cost (Biaya Tahun Pertama)
|
Pengadaan Hardware dan software
sistem
|
Biaya
|
Biaya awal
|
Rp. 1.300.000.000,00
|
Pelatihan dan instalasi
software
|
Biaya
|
Biaya untuk teknisi ahli dan
biaya untuk pelatihan karyawan
|
Rp. 100.000.000,00
|
Pengurangan sumber daya manusia
|
Hemat
|
Pengefektifan karyawan dalam
satu pekerjaan yang sama (untuk 5 orang karyawan
@ 5.000.000/bulan) |
Rp. -300.000.000,00
|
Perawatan berkurang menjadi per
6 bulan dari per bulan
|
Hemat
|
Biaya perawatan hardware dan
software berkurang menjadi setiap 6 bulan
|
Rp. -50.000.000,00
|
Mengurangi perputaran karyawan
sampai 15%
|
Hemat
|
Biaya untuk rekrutmen, sewa
karyawan dan pesangon karyawan berkurang
|
Rp . -100.000.000,00
|
Biaya Tahun Pertama
|
|
|
Rp. 950.000.000,00
|
7. APPROVALS
Approver Name
|
Tittle
|
Signature
|
Date
|
Mr. A
|
Ketua Yayasan
|
|
|
Mr. B
|
Direktur
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar